Minggu, 03 Februari 2013

Endorphine/Endorfin Adalah Gabungan dari Endogenus dan Morphine


Endorphine atau endorfin pasti bukan hal yang asing di telinga kita semua. Endorfin banyak sekali berhubungan dalam tubuh kita dan dijadikan sebagai penolong atau pahlawan dalam tubuh kita.
Endorfin merupakan salah satu senyawa neuropeptida, endorphine, α, β, dan µ-Endorphine. Endorphine merupakan residu asam amino β-lipoprotein yang mengikat reseptor opiat (opium) pada berbagai daerah di otak. Endorfin diproduksi oleh kelenjar pituitary yang terletak dibawah otak.

Endorfin merupakan gabungan dari endogenous dan morphine.
Jadi bisa disimpulkan hormon endorfin ini berfungsi sebagai morphine bahkan ada yang mengatakan 200 kali lebih besar kekuatannya dari morphine. Endorfin dihasilkan oleh tubuh kita secara alami. Banyak cara yang dilakukan agar endorfin bisa dikeluarkan/dihasilkan, diantaranya dengan teknik relaksasi (nafas dalam, tertawa, tersenyum, hipnoterapi), Olah raga (mengeluarkan zat kimia dalam tubuh), Teknik Akupunktur, Teknik Meditasi sampai dengan berfikir positif dan pijat (massase).
Selain itu perasaan stress dan rasa sakit/nyeri dapat menstimulus sekresi (pengeluaran) endorphine. Endorfin berinteraksi dengan reseptor opiat diotak kita terhadap rasa nyeri. Dengan sekresinya endorfin maka stress dan rasa nyeri akan berkurang.
Berbeda halnya dengan obat Opiat (morfin, Kodein), dikarenakan endorfin dihasilkan langsung oleh tubuh kita, jadi tidak akan menyebabkan kecanduan atau ketergantungan.
Selain menurunkan rasa nyeri dan stress, sekresi endorfin bisa meningkatkan selera makan, pelepasan hormon seks dan peningkatan respon imun.

Pelepasan (sekresi) endorfin pada masing-masing individu juga berbeda, dua orang yang sedang stress atau mengalami nyeri tidak selalu sama sekresi endorfin yang dikeluarkan.

Beberapa makanan juga ternyata bisa menstimulus sekresi endorfin, contohnya seperti cabai/lada/lombok dan coklat. Rasa ketidaknyamanan dari efek pedas dan rasa nyaman dari rasa coklat disinyalir menyebabkan pelepasan endorfin.

Bukan perihal yang sulit untuk membuat pelepasan sekresi endorfin, dengan anda senyum saat berpapasan dengan teman, menonton komedi lawak sehingga anda tertawa, rekreasi walau hanya berkunjung ke kota tetangga, Pijat/massase agak tubuh terasa nyaman, serta dengan meditasi; bisa dengan Yoga, ibadah pada sang pencipta atau menyendiri menenangkan diri.

Saat ibu melahirkan (inpartu) juga bisa kita lakukan stimulasi agar endorfin bisa dihasilkan serta β-endorphine ikut berperan dalam pelepasan prolaktin pada ibu menyusui.
Bahkan banyak sumber mengatakan pelepasan endorfin merupakan salah satu penyebab awet muda dan mengapa usia seseorang menjadi lebih lama dibandingkan orang yang tidak berusaha mengeluarkan (sekresi) endorfin.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Copyright © Sharing and Health Education | Powered by Blogger