Oleh : Nurul Qomariyah1- Ida Zuhroidah2, Heri Saputro2
Latar Belakang : Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit yang bersifat kronis yang terjadi akibat kekurangan insulin. Penyakit ini berhubungan dengan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi gula dalam darah. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian jus apel Batu Malang terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe II di Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.Metode Penelitian : Desain yang digunakan adalah pre-eksperiment (One – Group Pra - Post test design). Populasi yang diteliti yaitu semua penderita DM tipe II yang hyperglikemia di Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan sebanyak 37 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Sample yang diambil sebanyak 32 responden di Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan pada tanggal 2-8 Januari 2012. Data diambil menggunakan observasi tentang kadar gula darah. Data hasil penelitian dianalisa menggunakan uji T test 2 sample berpasangan dengan tingkat kemaknaan p < 0.05.Hasil Penelitian : didapatkan bahwa sebelum diberikan jus apel Batu Malang kadar gula darah 100% responden hyperglikemia dan sesudah diberikan jus apel Batu Malang kadar gula darah 83,47% responden hyperglikemia. Hasil uji statistik T test 2 sample berpasangan didapatkan nilai p = 0,000 ( p < 0,05), hal ini berarti ada pengaruh pemberian jus apel Batu Malang terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe II di Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.Kesimpulan : Jus apel Batu Malang mempunyai indeks glikemik (indikator peningkatan gula darah) yang sangat rendah serta kaya quercetin dan pectin(serat larut). Jus apel Batu Malang juga mempunyai kandungan gizi 30% lebih tinggi dibanding kandungan apel import.
Kata Kunci: Jus Apel, Penurunan Kadar Gula Darah, DM tipe II.
Pendahuluan
Penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit yang bersifat kronis (menahun) yang terjadi akibat kekurangan insulin. Penyakit ini berhubungan dengan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi gula dalam darah. Menurut Baughman & Hackley (2001), 90% ~ 95% penderita Diabetik adalah tipe II. Kondisi ini diakibatkan oleh penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin.
Menurut data International Diabetes Federation, angka penderita Diabetes di dunia saat ini sekitar 336 juta orang, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta orang pada tahun 2030 (Webber, 2011). Sedangkan data penderita Diabetes di Indonesia pada tahun 2000 mencapai angka 8,4 juta dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 21,3 juta penderita (Maradona, 2011). Dan menurut Mudjib Affan (2011), penderita Diabetes di Jawa Timur mencapai 69.018 dari 37 juta penduduk Jawa Timur. Sedangkan data dari Puskesmas Bugul Kidul menyebutkan bahwa jumlah penderita Diabetes pada tahun 2008 sebanyak 527 penderita, kemudian pada tahun 2009 meningkat menjadi 703 penderita, dan pada tahun 2010 semakin meningkat menjadi 774 penderita. Dan di Kelurahan Tapaan sendiri penderita Diabetes yang mengalami hyperglikemia pada bulan Agustus 2011 sebanyak 36 penderita, dan pada bulan September 2011 meningkat menjadi 37 penderita.
|
Apel Rome Beauty |
Pada studi pendahuluan, peneliti menanyakan kepada 10 penderita Diabetes Melitus di Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan tentang jus apel. Dari hasil yang didapatkan bahwa 2 orang pernah mendengar bahwa jus apel bisa menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus, dan 8 orang belum pernah mendengar bahwa jus apel bisa menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus.
Metode
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen rancangan One Group pra test - post test design. Sample dalam penelitian ini adalah penderita DM di Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan sebanyak 32 orang. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah lembar observasi. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mencatat kadar gula darah sebelum diberikan perlakuan, dan 7 hari setelah diberikan perlakuan.
Proses pengumpulan data dimulai tanggal 2 - Januari 2012 setelah mendapatkan izin peneliti mencari data penderita DM tipe II yang hyperglikemia di Puskesmas Pembantu Tapaan. Setelah memperoleh data, jumlah penderita DM tipe II yang hyperglikemia diacak. Kemudian peneliti memberikan surat permohonan kesediaan menjadi responden kepada penderita DM tipe II yang menjadi sampel penelitian dengan memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan jaminan kerahasiaan identitas dan informasi dari penderita. Setelah penderita bersedia, inform consent diberikan dan penderita mengisi formulir dan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.
Kemudian peneliti melakukan observasi pada penderita DM tipe II tentang kadar gula darahnya lalu peneliti memberikan jus apel Batu Malang (Rome Beauty) kepada penderita DM tipe II yang hyperglikemia 2x sehari setelah makan pagi dan sore selama 7 hari. Lalu peneliti melakukan observasi ulang tentang kadar gula darahnya pada hari ke 7Setelah data terkumpul data tersebut diolah, yang pertama kali dilakukan yakni menguji data ke dalam normalitas data untuk mengetahui data tersebut valid atau tidak. Kemudian, apabila data tersebut berdistribusi tidak normal maka dilakukan transformasi data. Apabila hasil data tetap tidak normal maka uji parametrik yang dipakai adalah uji wilcoxon dengan signifikasi < 0,05. Apabila setelah diuji normalitas ternyata data berdistribusi normal maka uji parametrik yang dipakai yaitu uji T-test 2 kelompok berpasangan dengan menggunakan program SPSS versi 18 for windows. Bila P value < 0.05 maka ada pengaruh pemberian jus apel Batu Malang terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe II, maka kesimpulannya hipotesa alternatif diterima. Dan apabila P value > 0.05 maka tidak ada pengaruh pemberian jus apel Batu Malang terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe II, maka kesimpulannya hipotesa alternatif ditolak.
Hasil
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa sesudah diberi jus apel Batu Malang (Rome Beauty) sebagian besar responden 84,37% dengan kadar gula darah yang tinggi ( > 140 mg/dl atau hyperglikemia).
Menurut Smeltzer dan Bare (2002) ada lima komponen dalam penatalaksanaan diabetes : diet tinggi serat, latihan, pemantauan, terapi insulin dan Oral Anti Diabetik dan pendidikan. Konsumsi banyak serat bagi penderita Diabetes Melitus tipe II sangat disarankan untuk menjaga kadar gula darah, karena serat dapat mencegah lonjakan gula darah. Serat juga membuat lebih cepat kenyang, menunda lapar lebih lama dan mencegah Anda makan berlebihan. Adapun menurut Wirakusumah (2011), serat yang biasa digunakan sebagai pengendali penyakit Diabetes Melitus antara lain serat dari jus apel. Dan apel juga sangat baik bagi penderita Diabetes karena mempunyai indeks glikemik (indikator peningkatan gula darah) yang sangat rendah serta kaya quercetin dan pectin (serat larut) (Nurjanah & Jayanti, 2006). Berdasarkan hasil riset Evi Cahyaningtyas (2010), didapatkan kesimpulan bahwa kandungan gizi rata-rata apel Batu Malang lebih tinggi sekitar 30% dibanding kandungan apel import. Adapun cara pembuatan jus apel Batu Malang menurut Cahyaningtyas (2010) adalah potong kecil – kecil apel Batu Malang 150gr dan campur dengan air matang 150ml, blender sampai halus. Jus apel diminum 2x sehari setelah makan pagi dan sore selama 7 hari. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa serat dapat memperbaiki respon glukosa dan insulin indeks. Serat ini dapat menghambat lewatnya glukosa melalui dinding saluran pencernaan menuju pembuluh darah sehingga kadarnya dalam darah tidak berlebihan. Selain itu, serat dapat membantu penyerapan glukosa dalam darah dan memperlambat pelepasan glukosa ke dalam darah. Serat makanan mengubah sifat insulin yang beredar dalam darah agar bekerja lebih optimal, sehingga gula dalam darah larut dalam sel dan terpakai sehingga kebutuhan akan insulin berkurang. Dengan begitu tercapailah efek pengaturan tingkat gula darah oleh serat makanan (Nurjanah & Julianti, 2007)
Kesimpulan
Berdasarkan uji parametrik - uji T-test Paired, didapatkan P value 0.000 (P Value < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh (Ha diterima)pemberian jus apel Batu Malang terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe II di KelurahanTapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan
Referensi
Affan, Mudjib. 2011. Diabetes. http://mediabidan.com. Tanggal 2 Desember 2011. Jam 16.00
Ani. 2006. Terapi Profilaksis pada Diabetes . http://www.majalah-farmacia.com . Tanggal 16Oktober 2011. Jam 10.05
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arum, Eria. 2011. 7 Faktor Resiko Diabetes Mellitus . http://hidupsehat.com. Tanggal 24Februari2012. Jam 15.30
Baughman, Diane C. and Hackley, Joann C. 2001. KMB Buku Saku dari Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC
Boyer, Jeanelle and Liu, Rui H. 2004. Apple Phytochemicals and Their Health Benefits. Published online 2004 May 12. Nutrition Journal 2004, 3:5 doi:10.1186/1475-2891-3-5
Cahyaningtyas, Evi . 2010 . Mengapa Harus Menggunakan Buah Apel Malang. http://blogdi.wordpress.com. Tanggal16Oktober2011. Jam 13.41
Dahlan, M.Sopiyudin. 2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Seri Evidence Based Medicin . Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika
Dewani dan Sitanggang, Maloedyn. 2006. Terapi Jus & 38 Ramuan Trandisional umtuk diabetes. Jakarta: Agromedia Pusaka
Distanhut – Kota Batu. 2011. Komoditas Unggulan Apel Manalagi. http://distanhut-kotabatu.org. Tanggal 15Desember2011. Jam 17.00
Graber, AL., Shintani, AK., Wolff, K., Brown A., Elasy TA. 2006. Glycemic Relapse In Type II Diabetes. http://www.medscape.com/viewarticle/533358. Tanggal16Maret2012. Jam 19.00
Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok-pokok Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Hidayat, AA. 2009. Metode Penelitian Keperawatan & Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Mansjoer, Arif dkk. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Maradona, Stevy. 2011. Wow! Penderita Diabetes di Indonesia Melonjak Pesat. http://www.republika.co.id.Tanggal 30November2011. Jam 12.15
Murti, B. 2008. Metodologi Riset Epidemiologi. Modul dalam Mengajar di Program Magister Kedokteran Keluarga / Magister Gizi. Universitas Sebelas Maret Surakarta – tidak dipublikasikan
Nazir, Mochammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Notoadmodjo, Soekidjo. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Manguncipta
Nurjanah, Nunung & Jayanti, E.Dwi. 2006. Taklukkan Diabetes dengan Terapi Jus. Jakarta: Puspa Swara
Nurjanah, Nunung & Julianti, E.Diana. 2007. Taklukkan Diabetes dengan Terapi Jus. Jakarta: Puspa Swara
Nursalam. 2008. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Pemkotpasuruan. 2011. Profil Kota Pasuruan. http://pemkotpasuruan.go.id. Tanggal 5Februari2012. Jam 10.15
Sani, Asrul. 2012. Serat Bagi Penderita Diabetes. http://meetdoctor.com.Tanggal 24Februari2012. Jam 16.45
Sattar, Naveed., dkk., Do men develop type 2 diabetes at lower body mass indices than women?.Diabetologi (2011) 54:3003-3006. Publish online 30 September 2011. Doi : 10.1007/s00125-011-2313-3
Setorki, M., Asgary, S., Eidi, A., Rohani, A.H. and Esmaeil, N. Effects of Apple Juice on Risk Factors of Lipid Profile, Inflammation and Coagulation, Endothelial Markers and Atherosclerotic Lesions in High Cholesterolemic Rabbits.Lipids Health Dis. 2009; 8: 39. Published online 2009 October 5. doi: 10.1186/1476-511X-8-39
Smeltzer & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8 Vol 2. Jakarta: EGC
Stephanie. 2012. Diet Tinggi Serat. http://dokter herbal.com. Tanggal 24Februari2012. Jam 17.00
Tabin, Amin.2010. Klasifikasi-Apel-Pyrus-Malus. http://amintabin.blogspot.com. Tanggal 16 Oktober 2011 .Jam13.41
Vitahealth. 2006. Diabetes. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Varona, Blacenda Miranda dkk. 2004. Makanan Penyembuh Ajaib Penuntun Efektif Kepada Terapi Diet . Bandung: Indonesia Publishing House
Webber, Sara. 2011. Jumlah Penderita Diabetes Mencapai 336 Juta Orang. http://www.indodiabetes.com. Tanggal 30 November 2011. Jam 12.00
Wirakusumah, Emma S. 2011. Jus Buah dan Sayuran. Penebar Plus. http://www.bookgoogles.co.id .Tanggal 25 September 2011. jam 12.45